Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2015

Muslimah

Wahai Muslimah Oleh: Fitriani Ulma   Wahai muslimah... Pesona akhlakmu bak mutiara yang berkilau ... Lembut tuturmu adalah pribadi yang santun Cantiknya hatimu laksana kapas tanpa noda   Kau senantiasa menghiasi diri dengan bingkai akhlak islam Kau senantiasa mentafakkuri kehidupan yang masih ghaib Kau senantiasa menjaga lisan dari ucapan sia sia Kau senantiasa menguatkan zikir dan memuji asmaNya Kau senantiasa merenda istigfar di atas sajadah cintaNya   Wahai Muslimah... Kau sungguh bersahaja dalam balutan gamis dan kerudung panjang Kau sembunyikan auratmu agar pesonanya tak terjamah Kau semakin berwibawa karena auratmu terhijabi Kau jadikan alquran dan hadis sebagai pegangan hidup agar iman di dadamu tak meredup   Sungguh... Kau tau bagaimana menjaga Izzah dirimu Kau pun mengerti bagaimana menjaga Akhlaq dirimu Itulah yang membuatmu istimewa Ilmu jua yang telah mengangkatmu menjadi permata terindah di dunia   Gowa, 25 Maret 2015   Terin

Fajar Menyingsing

Saat Fajar Menyingsing Oleh: Fitriani Ulma   Saat fajar mulai menyingsing Suara burung pun berkicau merdu Hamparan ilalang menari nari tertiup desiran angin Menyambut pagi yang merekah Segala bunga mekar berseri seri Menyambut sinar Sang Mentari Rekahan bunga memekar Menambah keindahan alamNya Dahan dahan bernyanyi Ranting pun bersemi Menambah keasrian AlamNya  Angin pun berhembus pelan namun pasti Memberi udara untuk nafas yang segar Bukti nikmatnya hidup Bukti indahnya alam Penuh warna warni Penuh sketsa Sang Illahi Lukisan dari Sang Maha Karya Makassar, 22 Maret 2015

Puisi Dalam Syairku

Di tengah merahnya mega Di dalam kesunyian senja Di atas selembar kertas, kutuliskan syair untukmu Sejalan berjalannya waktu Saat roda bumi berputar Di tengah-tengah terbenamnya matahari Dan munculnya bulan di malam hari Demi waktu yang pernah kita jamah Demi pertemuan singkat yang pernah kita jalani Izinkan aku memanjatkan doa agar kau sehat dan bahagia Izinkan aku memohon jamahan tanganNya untukmu selalu Rentang waktu terkadang membuat lupa Bahwa kita semakin mendewasa Rentang waktu terkadang membuat lupa Bahwa Tuhan tidak melihat harta dan rupa Melainkan amal jasad dan hati yang ada di dalam dada Dan hari ini Kau menuju puncak tangga yang baru Karena kau akan membuka lembaran baru Untuk waktu yang tersisa untukmu Jadikan tetes air matamu adalah tanda kelemahanmu Jadikan rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanmu Hari ini, dimana kau masih diberi kesempatan Bersyukurlah atas se