Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2015

Puisi Tirai Rindu

Saat bibir bersenandung di balik rintihan Mengalun merdu mengiri hasrat rindu Ingin segera kusibakkan bayangmu Yang bersembunyi di balik tirai mimpi Jiwa terkurung di dalam kerinduan Hati merintih di ruang penantian Raga bergelora di antara rasa dan cinta Pandangan tertuju pada banyang semu Meski merindu di balik tirai mimpi Mengharap cinta yang jauh di mata Mencari bayangmu walau ditepian mimpi Menanti sepi berakhir walau hanya sebatas mimpi Saat bayangmu hadir menyibak tirai rindu Menyusup kedalaman raga yang lelah menjaga hati Rasakan degup jantungku yang seolah berkata “ Penuhi kerinduanku... ” Fitriani Ulma Minggu, 24 Mei 2015

Puisi Merindu

Di Pelataran Senja Kumerindu Oleh: Fitriani Ulma Kuhembuskan rindu ini di pelataran senja Rindu yang tertanam disetiap waktu Kucurahkan rindu ini lewat guratan sepi Guratan sepi yang menenggelamkanku ke danau rindu Sendiri dalam cekaman rindu ditepi senja Sendiri dengan sepi dan seteguk kenangan Sendiri menanti cakrawala jingga tenggelam Sembari menunggu pancaran aura rembulan Adakah rasa yang kau titipkan pada senja Ataukah potret yang kau bingkai menjadi kenangan hampa Kenangan yang terpatrik lalu kau campakan Kenangan yang membuatku merindu Gowa, 09 Mei 2015

Puisi Dalam Kesendirian

Dalam Kesendirianku Oleh: Fitriani Ulma Dalam kesendirianku Kutatap langit yang bercahaya Kucumbui senja dan bisikan Sang bayu Kuucapkan sejuta tanya pada rumput yang bergoyang Dalam kesendirianku Diantara kelelahan dan kesepianku Apakah rinduku dapat kau rasakan Atau, ini bagaikan fatamorgana dan ilusi yang tak bertepi Mengapa ada batas dan waktu Mengapa ada jarak yang memisahkan Mengapa sosokmu selalu tergambar dalam lensa mataku Sementara... Langkahku semakin tertatih dalam kebimbangan Sementara... Langkahku semakin lelah dalam menyatukan rindu Dalam kesendirianku Dari hati yang paling dalam kutitpkan sebuah “rindu” Dari jauh kutitipkan sebuah panggilan “sayang” Agar kau pun hanyut dan tenggelam dalam kerinduanku Gowa, 09 Mei 2015

Rindu tidak pernah berdusta

Rindu tak pernah berdusta Oleh: Fitriani Ulma Rindu adalah suatu rasa yang nyata. Nyata tanpa adanya bayang-bayang yang semu. Bibir ini mungkin berkata "tidak" namun rindu akan selalu berkata "iya" karena rindu tak pernah berdusta. Rindu, terasa sejuk dengan sepoi angin, kicauan burung, bunga-bunga yang bermekaran, dan daun-daun berjatuhan yang menjadi pelengkap. Mencoba bersenandung dengan alunan irama rindu. Menyenandungkan rindu yang teramat luar biasa, sungguh indah. Meski rindu ini menyiksa, namun Aku "Menikmatinya". Rindu tak pernah berdusta. Walau mencoba tuk tersenyum, tapi rindu selalu menitipkan cekaman yang menyiksa. Hanya mampu menahan rindu bersama waktu, tuk segera menyatukan rindu. Gowa, 08 Mei 2015