" Kau Tetap Ukhtiku " Hari demi hari kian berlalu… Hari ini aku teringat akan dirimu ukhti Masihkah kau yang dulu kukenal? Masih kau ingatkah prasasti-prasasti yang telah kita ukir bersama? Masih kau ingatkah saat kita sama-sama berjuang? Menata akhlak di tengah kerasnya kehidupan Meniti harapan di pelataran senja Menanti cinta-Nya di ujung sajadah Menyulam ukhuwah dengan indah Menyatukan akal dalam air mata kebersamaan… Walau dulu hati pernah bertanya Apakah kau benar-benar peduli padaku? Apakah kau benar-benar sayang padaku? Apakah kehadiranmu di setiap suka dan dukaku adalah bukti cintamu padaku? Tetapi manusia bisa khilafkan? Bisikku lagi menepis akan ketidak percayaanku Lantaran hadirnya sebuah prasasti Yang tak kusangka di dongengkan oleh bidadari sepertimu ukhtiku… Itulah kelemahanku… Yang terlalu diperbudak oleh amarah Sehingga sulit tuk kubedakan Antara kebaikan dan keburukan Antara memberi dan menerima Ata...
Di sinilah aku melepaskan kecamuk rasa. Bukan apa-apa, hanya saja serpihan kenangan yang tidak pernah utuh dilakoni.