Skip to main content

Puisi Aku, Ibu dan Kesuksesanku


Atas takdir seorang ibu yang mengandungku
Melahirkanku dengan derita
Bahkan nyawa kau pertaruhkan
Demi aku yang lemah tak berdaya

Maaf ibu…
Jika hanya tangis yang dapat kuberikan untukmu
Ketika pertama kali,
Ketika pertama kali kau tunjukkan dunia

Maafkan aku ibu…
Jika kau harus terbangun dikegelapan malam
Karena aku yang merengek kehausan

Tuhan ampuni aku…
Yang selalu menyusahkan ibu
Wanita bijaksana yang membesarkanku
Mengajariku tentang arti kehidupan

Senyumanmu mampu menyembunyikan lelahmu
Hari-harimu, Siang bahkan mamlampun
Kelelahan selalu menggerogoti tubuhmu

Aku bangga padamu ibu
Tak sedikitpun yang bisa menghentikan langkahmu
Walau seonggok cacian, hinaan
Yang selalu dilontarkan oleh mereka
Yaaahh….
Dengan santai kau hanya berkata
Anakku, tulikan pendengaranmu
Anggap saja itu adalah suara-suara sumbang tak bermakna

Ibu, Kutahu…
Tanganmu tak pernah lepas berharap untukku
dalam setiap do’a yang kau panjatkan
Ibu, Kutahu…
Senyummu selalu menyapa
dalam setiap kata cinta yang keluar dari lisanmu
Ibu, Kutahu…
Mata hatimu selalu terjaga dalam setiap derapku

Namun…
Bukan setumpuk emas yang kau harapkan dalam kesuksesanku
Bukan juga gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilanku
Bukan pula sebatang perunggu dalam kemenanganku
Tapi, keinginan hatimu hanyalah untuk  membahagiakanku

Tetes keringatmu wahai ibundaku
Tak akan kubalas dengan kegagalan

F.A Ulma

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Buku MELAWAN TAKDIR Karya Prof. Hamdan Juhanis

Melawan Takdir. Adalah  buku Otobiografi motivasi Hamdan Juhannis, dosen sekalgius professor termuda di Universitas Islam Negeri (UIN) Alaudddin Makassar. Terbit pertama kali pada Juli 2013 hingga pada cetakannya yang keenam November 2013, Melawan Takdir bukanlah karya tulis pertama yang berhasil diterbitkan dari  seorang yang resmi menyandang gelar  professor atau guru besarnya pada usia 37 tahun itu. Jauh sebelum menulis otobiografi motivasi tersebut, ayah dari dua orang putri ini  telah aktif menulis berbagai opini yang dimuat di surat kabar. Prof. Hamdan Juhannis adalah seorang Profesor termuda. Dia enerjik, bugis humoris, dan pandai beretorika. Mungkin ini warisan dari Almarhum Ayahnya yang berprofesi sebagai penjual obat keliling. Dalam bukunya itu menceritakan perjalanan hidup seorang anak yatim miskin dari pedalaman Bone Sulawesi Selatan sampai mendapat gelar Ph.D di Australian National University (ANU), Canberra. ANU adalah universitas yang paling b...

Surat Untuk Ukhtiku

" Kau Tetap Ukhtiku " Hari demi hari kian berlalu… Hari ini aku teringat akan dirimu ukhti Masihkah kau yang dulu kukenal? Masih kau ingatkah prasasti-prasasti yang telah kita ukir bersama? Masih kau ingatkah saat kita sama-sama berjuang? Menata akhlak di tengah kerasnya kehidupan Meniti harapan di pelataran senja Menanti cinta-Nya di ujung sajadah Menyulam ukhuwah dengan indah Menyatukan akal dalam air mata kebersamaan… Walau dulu hati pernah bertanya Apakah kau benar-benar peduli padaku? Apakah kau benar-benar sayang padaku? Apakah kehadiranmu di setiap suka dan dukaku   adalah bukti cintamu padaku? Tetapi manusia bisa khilafkan? Bisikku lagi menepis akan ketidak percayaanku Lantaran hadirnya sebuah prasasti Yang tak kusangka di dongengkan oleh bidadari sepertimu ukhtiku… Itulah kelemahanku… Yang terlalu diperbudak oleh amarah Sehingga sulit tuk kubedakan Antara kebaikan dan keburukan Antara memberi dan menerima Ata...

Resensi Film I'm Not Stupid

I’m Not Stupid adalah sebuah film yang menceritakan tentang anak remaja yang sedang menjalani kehidupan dengan bakat yang dimilikinya akan tetapi keadaan lingkungan baik itu lingkungan keluarga dan sekolah yang seolah-olah tidak mendukung mereka. Dan film ini juga khusus ditujukan kepada orang tua yang memiliki kesibukan masing-masing demi mendapatkan kekayaan yang berlimpah serta kepada orang tua yang mendidik anaknya secara fisik.   KELUARGA PERTAMA:   Tom diperankan oleh ( Shawn Lee ) dan Jerry di perankan oleh ( Ashley Leong ) berasal dari keluarga yang berada atau keluarga yang kaya dan serba berkecukupan , namun kedua orang tua mereka adalah orang tua yang   begitu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing,   sehingga orang tua tidak memiliki waktu buat anak-anak mereka sedikit pun bahkan untuk berkomunikasi pun sangat susah, bagaikan sebuah penjara dalam keluarga dengan mulut serba tertutup, tidak punya kesempatan untuk berkata apa pun, bahkan wak...