“Kuperuntukkan Untukmu Wahai Insan yang Mulia”
Teruntuk insan yang hatinya sedang dirundung pilu
Hapus linangan air mata yang mengalir deras di pipimu
Redam bara emosi yang bergejolak memanas di jiwamu
Engkau tercipta bukan untuk menangisi dia yang mencampakanmu
Ataupun kini kau tengah menyesali duka laramu
Usahlah tenggelam dalam kubangan nestapa
Jika cinta yang kau jalani bertahun-tahun mengalami kegagalan
Jika dalam proses ta’arufmu kandas di tengah jalan.
Tersenyumlah wahai insan yang mulia...
Ingat bahwa di balik awan hitam terdapat pelangi yang tersembunyi
Begitupun Sang penggenggam hati setiap insan
Dia selalu punya rahasia dan bijaksana
untuk membuat dewasa makhluk-Nya.
Sucikan cintamu untuk cinta yang lebih hak
Cinta yang suci tengah menunggumu
Tetapi kau harus sabar menanti
Cinta itu akan datang menjemputmu
Di masa yang telah Dia rencanakan.
Teruntuk insan yang hatinya sedang dirundung pilu
Jangan kau hiraukan dia yang akan membuat semangatmu terlemahkan
Perihnya duka yang kau rasakan bukanlah isyarat akan runtuhnya langit
Ataupun robeknya kulit bumi.
Allah menempa pribadi tangguhmu
Dalam tiap-tiap butiran air matamu
Dalam jeritan derita batinmu
Dalam rintihan sesaknya nafasmu.
Teruntuk insan yang hatinya sedang dirundung pilu
Pasang surut laut adalah kepastian
Tawa dan tangis adalah kewajaran
Takdir-Nya menjadikan makhluk berpasangan.
Sebuah ketetapan Sang Penguasa
Jika engkau tak dapatkan pasangan di dunia
Bukan berarti Allah memberimu petaka
Tapi Dia sedang menyiapkan makhluk terindah
Yang menantimu di Jannah
Yang kan menemani jiwamu yang resah
Tersenyumlah wahai insan yang mulia...
Dalam kesabaran munajad panjangmu
Meski tajamnya duri mencabik-cabik lukamu
Meski remuk redam menyerang hatimu
_Fitriani Ulma : 01/02/2014_
Comments