Kemarin…
Kau adalah seseorang yang begitu
kucinta
Kau adalah seseorang yang begitu kurindu
Kau adalah penerang di waktu gelapku
Kau adalah seorang penenang di kala gelisahku
Kau adalah seseorang yang begitu kurindu
Kau adalah penerang di waktu gelapku
Kau adalah seorang penenang di kala gelisahku
Kau
hadirkan senyum terindah
Senyuman yang menjadi satu-satunya nafas untukku
Senyuman yang menjadi satu-satunya nafas untukku
Saat
aku tenggelam dalam larutnya kegelapan
Saat hujan luka itu masih menari diatas perih
Kau datang membawakanku sebuah pelangi
Saat hujan luka itu masih menari diatas perih
Kau datang membawakanku sebuah pelangi
Hari ini….
Terbayang bias wajahmu di antara
kelamnya pedih hatiku
Menahan perihnya luka yang kau iris hari kemarin
Menahan perihnya luka yang kau iris hari kemarin
Sesak rasa di dada kian menghimpit
hati
Sungguh tak kuasa diriku jika harus mengingat ke masa itu
Saat cinta dan pengorbananku kau balas dengan dusta pedih
Sungguh tak kuasa diriku jika harus mengingat ke masa itu
Saat cinta dan pengorbananku kau balas dengan dusta pedih
Esok…
Jika hanya menyisakan getir di hati
Jika hanya menyisakan getir di hati
Walau kisah itu begitu indah
Kuingin melupakanmu, melepas semua beban dalam hati
Kuingin melupakanmu, melepas semua beban dalam hati
Dan semua kenangan tentang dirimu.
Karena kenangan itu hanya menyisakan
perih di hati
Selamat tinggal kasih.
F.A Ulma
Rabu, 09 Juli 2014
Comments