Skip to main content

Goodbye Desember Kelabu



Goodbye Desember Kelabu
(Fitriani Ulma)

Langit pekat mulai menampakkan keindahannya dengan deburan bintang gemintang yang berkerlip di angkasa. Rembulan pun tak kalah indahannya dengan ribuan bintang yang mengelilinginya. Rembulan malam ini juga nampak lebih terang dari malam sebelumnya.
Malam semakin larut, alarm jam dindingku berbunyi menandakan pukul 24:00. Alarm yang sengaja kupasang untuk sejenak mengingatkan kembali kisah antara aku dan kamu bersama rembulan serta bintang gemintang malam itu. Semakin larutnya malam semakin kunikmati pula Sang rembulan dan bintang-bintang dibalik jendela kamarku. Namun, menyisakan pula pilu dan perih yang tak terperi.
Adakah kamu memandangi bulan dan bintang malam ini? tiba-tiba berbisik lirih dalam hati kecil ini.
Teringat aku pada seseorang nan jauh disana. Seseorang yang membuat bulan dan bintang mempunyai makna tersendiri untukku. Seseorang yang setahun silam mematrikan luka dihati ini. Luka yang sampai saat ini belum terobati walau banyak orang yang telah datang dan berusaha menggantikan posisimu, kasih.
Terangnya bulan dan kerlipan bintang malam ini mengingatkan aku akan ikrar yang diucapkannya, “Aku akan selalu menjadi rembulan dikala malam menghampirimu dan menjadi bintang yang selalu siap memperindah setiap malammu.”
“Bagaimana jika kamu pergi dan tidak memilih hidup bersamaku, apakah kamu akan tetap menjadi bulan dan bintang untukku?” Jawabku lirih.
“Mengapa kamu bertanya seperti itu?”
“Aku hanya ingin tau jawabanmu.”
“Aku akan berusaha bertahan dan memilih hidup bersamamu, kecuali takdir berkata lain yang mengharuskan aku hidup bersama orang lain.”
Entah… Setelah kamu berikrar, aku merasa semua itu akan cepat berlalu. Sebut saja ini adalah sebuah firasat. Kamu dekat tapi terasa lebih jauh dari yang terlihat. Kamu ada tapi terasa lebih tiada dari kenyataan. Ahh, bahkan perasaanku saja sudah bisa mengira, bahagia di dekatmu seperti ini bukan untuk selamanya.
***
"Kamu masih cinta kan sama aku?"
"Iyalah, ngak mungkin aku ngak cinta sama kamu." aku menjawab sambil menoleh kearahnya.
"Terimahkasih untuk cinta dan kepercayaanmu selama 5 tahun ini. Aku bersyukur bisa memiliki cinta dari perempuan sebaik kamu." Melirikku dengan senyuman khasnya.
"Kamu kok bilang seperti itu sih? Justru aku yang berterimahkasih karena kamu bisa menerima aku apa adanya, cewek yang biasa-biasa saja dan ngak semodis cewek-cewek lainnya.”
"Aku mau bilang sesuatu tapi kamu janji jangan pernah marah, kecewa, dan membenciku ya?”
"Iya bilang aja lagi, aku akan denger dan berusaha ngak marah, kecewa, dan membencimu. Ada apa sih?"
"5 tahun cukup untukku mempertahankan hubungan ini, bukan karena aku sudah tak mencintaimu lagi. Jujur, kamulah kasih terindah yang pernah kumiliki. Tapi..” Dia menggantung kalimatnya sambil menatapku.
“Tapi kenapa?” Jawabku singkat.
“Aku sudah berusaha menyampaikan pada keluargaku bahwa aku ingin meminangmu segera. Tapi ternyata keluargaku menginginkan perempuan lain untuk menjadi pendamping dalam hidupku.”
Mulutku bungkam seketika. Aku tak tau harus berbicara apa, hanya isak tangis yang terdengar atas perihnya luka di hati. Apalagi kenangan-kenangan indah, suka duka yang dulu pernah kulalui bersamanya berputar bagaikan roda di dalam otakku. Aku tak kuasa menerima kenyataan ini, gejolak perasaan yang sangat menyakitkan di penghujung tahun.
 “Maafkan aku, keluargaku sudah datang melamar seminggu yang lalu dan aku tidak bisa menolak permintaan ibuku. Semoga kamu bisa hadir tanggal 27 Desember 2013.”
***
Padamu yang pernah mematrikan cinta untukku. Aku tidak pernah membenci apalagi harus menyesali karena pernah mengenal dirimu. Aku justru bersyukur atas anugerah Allah berupa dirimu yang pernah singgah dalam kehidupanku, meskipun menyisahkan sebuah luka yang kamu goreskan dalam lubuk hati ini. Terimakasih untukmu yang cukup lama mengisi dan bersemayam dihati ini. Juga terimahkasih atas semua rasa sakit yang kamu berikan dengan manis. Walau ada satu hal yang tak ku mengerti dan kuterima dengan nalarku, aku ingin tetap bisa bersyukur dan mengucap terimah kasih kepadamu atas pengalaman cinta yang pernah kamu patrikan untukku. Biarlah pengalaman itu kusimpan rapi dan kujadikan memori dalam catatan Desember kelabu.
Aku ingin segera menghentikan laju darah yang menyiksaku. Ingin segera menyambut sejuk pagi setelah sekian lama menghabisiku dengan kelamnya malam. Ingin segera merasakan kehangatan ketika bintang gemintang mulai menghiasi kelambu malamku. Ingin segera menatap hari tanpa air mata, lalu mengatakan selamat tinggal pada Desember kelabu dan selamat datang Desember ceria.
Ketika hari berganti, dimana pagi menjadi siang, siang menjadi malam, lalu harus berganti menjadi pagi kembali. Pagi dengan suasana yang begitu sejuk menyambut Desember. Pagi, kunikmati bersama sejuk embun dan semilirnya angin. Banyak doa yang mengiringi pagi ini. Bahkan pagi ini menyadarkanku bahwa kamu bukan lagi rembulan dan bintang untukku.
Ya Allah Jika Engkau yang memberikan dan yang menghadirkan cinta ini kepadaku, aku kembalikan cinta ini kepada-Mu kerena yang aku butuhkan adalah cinta yang bisa menguatkanku bukan cinta yang melemahkanku. Ya Allah.. Beri aku kemampuan untuk lebih sabar, ikhlas dan memaafkan dia.
Sebuah doa juga kulantungkan untukmu, semoga rumah tanggamu sakinah, mawaddah, warohmah. Selamat menjalani hari-harimu dengannya. Biarlah hati kecil ini mulai kubiasakan untuk melepas dengan rela kepergianmu dan menerima dengan ikhlas pilihanmu. Agar tak perlu lagi kucari-cari apa yang telah tiada dan supaya harapan untuk bersamamu tak lagi kukejar. Karena kamu telah menjadi milik orang lain.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Mempelajari Tingkah Laku

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat allah swt. Karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah sehingga kami bisa menyelesaika tugas yang diberikan kepada kelompok kami yaitu pembuatan MAKALAH   yang sekaligus dipresentasikan di depan teman-teman . Psikologi perkembangan kadang-kadang disebut juga psikologi anak atau psikologi genetic. Tingkah laku seorang dapat dipelajari dengan berbagai cara, diantaranya dengan memerhatikan, menghayati, menerangkan apa yang terjadi dalam proses kejiwan. Merupakan suatu harakan kami, semoga makalah kami dapat membrikan manfaat bagi kita semua, dan semoga apa yang menjadi kelebihan dalam diri kita masing-masing sekiranya bisa kita kembangkan lagi, atas kekurangan dan kesalahan kami dalam menyusun makalah ini kami aturkan minta maaf sebesar-besarnya. Samata,   12 -   November - 201 3                     Pen yusun BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Psikologi perkemb

Resensi Buku MELAWAN TAKDIR Karya Prof. Hamdan Juhanis

Melawan Takdir. Adalah  buku Otobiografi motivasi Hamdan Juhannis, dosen sekalgius professor termuda di Universitas Islam Negeri (UIN) Alaudddin Makassar. Terbit pertama kali pada Juli 2013 hingga pada cetakannya yang keenam November 2013, Melawan Takdir bukanlah karya tulis pertama yang berhasil diterbitkan dari  seorang yang resmi menyandang gelar  professor atau guru besarnya pada usia 37 tahun itu. Jauh sebelum menulis otobiografi motivasi tersebut, ayah dari dua orang putri ini  telah aktif menulis berbagai opini yang dimuat di surat kabar. Prof. Hamdan Juhannis adalah seorang Profesor termuda. Dia enerjik, bugis humoris, dan pandai beretorika. Mungkin ini warisan dari Almarhum Ayahnya yang berprofesi sebagai penjual obat keliling. Dalam bukunya itu menceritakan perjalanan hidup seorang anak yatim miskin dari pedalaman Bone Sulawesi Selatan sampai mendapat gelar Ph.D di Australian National University (ANU), Canberra. ANU adalah universitas yang paling bergengsi di negeri

My Esai: Pesona Pantai Tanjung Bira

Pesona Pantai Tanjung Bira (Fitriani Ulma) Bulukumba, saat mendengar nama tempat ini mungkin sebagian besar dari anda berfikir apa itu? Bulukumba adalah sebuah wilayah yang berada di ujung paling selatan Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Bonto Bahari. Bulukumba terletak sekitar 200 km dari ibu kota Sulawesi Selatan yaitu kota Makassar. Jika dilihat dari peta, posisi Bulukumba ada di kaki huruf K (Pulau Sulawesi sebelah kiri). Apabila Anda akan berkunjung ketempat ini dan mulai dari arah Makassar, Anda akan melewati empat kabupaten terlebih dahulu, yaitu Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Bantaeng. Bulukumba merupakan daerah pesisir. Bulukumba memiliki kawasan pantai yang saat ini menjadi primadona di Bulukumba yaitu Tanjung Bira yang terkenal dengan pantai pasir putih dan lautnya yang biru. Berpanorama alam nan indah dan terbentuk dari lekukan bibir pantai yang landai. Dan jika Anda ingin merasakan pemandangan laut seperti kolam yang luas atau pasir pan