Skip to main content

Untuk Dia, Lelakiku



Untuk Dia, Lelakiku
(Fitriani Ulma)
Ku tulis bait-bait cinta di antara dentum perkusi untuk dia, Lelakiku
Lelaki yang mampu mengukir senyum di setiap mendungku
Lelaki yang mampu melukis tawa di setiap dukaku

Ku tulis syair-syair penyejuk jiwa di antara dawai biola untuk dia, Lelakiku
Lelaki bersahaja, dengan senyuman tulusnya
Lelaki gagah perkasa, dengan kesederhanaannya

Sepertinya Tuhan menghadirkan cintaku untuk dia, Lelakiku. Cinta yang ku ungkapkan lewat sederet bahasa yang sedikit alay. Entah… Aku harus tersenyum atau menangis atas kehadiran cinta yang tengah kurasakan saat ini. Sebab tak ada yang bisa merasakannya jika dilihat dengan kasatmata karena cintaku ini hadir berdampingan dengan tetes air mata.
Namun, cintaku tak memerlukan jemari tuk digenggam. Cintaku tak perlu menggunakan mata tuk mengawasi gerak-geriknya. Cintaku tak perlu memaksa mulut yang bungkam tuk menyuarakannya. Sebab cintaku hanya menunggu Tuhan menyatukan cinta kami lewat doa-doa yang kusemat disepertiga waktu untuk dia, Lelakiku.
Rasakan getarku diantara gemuruh ombak kerinduan, dengan raga yang menari bersama angin. Biarkan bintang menemanimu serta untuk menjemputku walau dengan bisik hati dan doaku sebagai petunjuk arahmu.
Semoga lelakiku bukanlah lelaki untuk wanita-wanita lain, lelaki yang dengan mudah membawa nama Tuhan atas nama cinta, lelaki yang menawar wanita-wanita lewat syair-syair pujiannya, dan bukan lelaki seperti anak muda yang kerap mengumbar-umbar rasa.

Gowa, 29 Desember 2014

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Buku MELAWAN TAKDIR Karya Prof. Hamdan Juhanis

Melawan Takdir. Adalah  buku Otobiografi motivasi Hamdan Juhannis, dosen sekalgius professor termuda di Universitas Islam Negeri (UIN) Alaudddin Makassar. Terbit pertama kali pada Juli 2013 hingga pada cetakannya yang keenam November 2013, Melawan Takdir bukanlah karya tulis pertama yang berhasil diterbitkan dari  seorang yang resmi menyandang gelar  professor atau guru besarnya pada usia 37 tahun itu. Jauh sebelum menulis otobiografi motivasi tersebut, ayah dari dua orang putri ini  telah aktif menulis berbagai opini yang dimuat di surat kabar. Prof. Hamdan Juhannis adalah seorang Profesor termuda. Dia enerjik, bugis humoris, dan pandai beretorika. Mungkin ini warisan dari Almarhum Ayahnya yang berprofesi sebagai penjual obat keliling. Dalam bukunya itu menceritakan perjalanan hidup seorang anak yatim miskin dari pedalaman Bone Sulawesi Selatan sampai mendapat gelar Ph.D di Australian National University (ANU), Canberra. ANU adalah universitas yang paling b...

Resensi Film I'm Not Stupid

I’m Not Stupid adalah sebuah film yang menceritakan tentang anak remaja yang sedang menjalani kehidupan dengan bakat yang dimilikinya akan tetapi keadaan lingkungan baik itu lingkungan keluarga dan sekolah yang seolah-olah tidak mendukung mereka. Dan film ini juga khusus ditujukan kepada orang tua yang memiliki kesibukan masing-masing demi mendapatkan kekayaan yang berlimpah serta kepada orang tua yang mendidik anaknya secara fisik.   KELUARGA PERTAMA:   Tom diperankan oleh ( Shawn Lee ) dan Jerry di perankan oleh ( Ashley Leong ) berasal dari keluarga yang berada atau keluarga yang kaya dan serba berkecukupan , namun kedua orang tua mereka adalah orang tua yang   begitu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing,   sehingga orang tua tidak memiliki waktu buat anak-anak mereka sedikit pun bahkan untuk berkomunikasi pun sangat susah, bagaikan sebuah penjara dalam keluarga dengan mulut serba tertutup, tidak punya kesempatan untuk berkata apa pun, bahkan wak...

Surat Untuk Ukhtiku

" Kau Tetap Ukhtiku " Hari demi hari kian berlalu… Hari ini aku teringat akan dirimu ukhti Masihkah kau yang dulu kukenal? Masih kau ingatkah prasasti-prasasti yang telah kita ukir bersama? Masih kau ingatkah saat kita sama-sama berjuang? Menata akhlak di tengah kerasnya kehidupan Meniti harapan di pelataran senja Menanti cinta-Nya di ujung sajadah Menyulam ukhuwah dengan indah Menyatukan akal dalam air mata kebersamaan… Walau dulu hati pernah bertanya Apakah kau benar-benar peduli padaku? Apakah kau benar-benar sayang padaku? Apakah kehadiranmu di setiap suka dan dukaku   adalah bukti cintamu padaku? Tetapi manusia bisa khilafkan? Bisikku lagi menepis akan ketidak percayaanku Lantaran hadirnya sebuah prasasti Yang tak kusangka di dongengkan oleh bidadari sepertimu ukhtiku… Itulah kelemahanku… Yang terlalu diperbudak oleh amarah Sehingga sulit tuk kubedakan Antara kebaikan dan keburukan Antara memberi dan menerima Ata...