Halo
guys, kali ini aku akan bercerita tentang teman kelas english club di FKBS. Belajar di FKBS, berasa begitu seru. Kelas
yang berlangsung 2 jam pun jadi ngak kerasa. Kelasnya berakhir nyaris ngak pernah
tepat waktu, kelebihan waktu maksudnya. Terkadang materi dibuat semacam game
sampai ngakak guling-guling di kelas.
Bagi yang salah akan mendapat reward
coretan di wajah pakai tepung atau bedak. Semakin banyak salah, semakin banyak
pula coretan di wajah. Pulang-pulang cantik dan ganteng semuanya. But, belajar bahasa inggrisnya jadi
lebih menyenangkan.
Kalau kamu ke FKBS dan mengambil
kelas basic speaking, kamu akan
bertemu dengan Mr. Taufik. Tutor yang friendly
banget (lihat cowok yang pakai baju biru di foto). Tutor yang tidak pernah
marah dan bisa diajak ngakak bersama J.
Next
Mr. Fahri, cowok yang memakai baju kemeja abu-abu (Tinggi-Gemuk). Teman kelas
yang paling santai. Pita suaranya ituloh, menghasilkan suara yang adem apalagi
kalau lagi berbahasa inggris. Lidahnya enteng banget mengolah huruf-demi huruf
bahasa inggris. Kalau lihat mimik
wajahnya, dialah orang yang rasanya ngak punya beban hidup (#eh aslinya ngak
tahu yah). Orang yang baru mengenalnya akan mengatakan satu hal; tertutup. But, orang yang sudah dekat banget
dengan dia akan mengatakan; orangnya serruu kok.
Nah sekarang lihat cewek berjilbab
pink, baju putih, celana jins. Cewek bugis ini bernama, Mrs. Nisa. Cewek yang
lebih memilih uang dari pada cinta. Pertama kali dengar dia speaking, satu hal yang tercermin dari
caranya berbicara: ambitious.
Perempuan penggemar drama korea ini kalau lagi freetalk, hampir ngak pernah menggunakan bahasa indonesia. Wah, amazing lah.
Mrs. Nunu, cewek berjilbab hijau
tosca. Ce’gu matematika ini secara fisikal terlihat garang, kuat dan tangguh
tapi ternyata tubuhnya cukup sensitif. Dia memang tidak selancar Nisa’ ketika speaking tapi dia mampu mengartikan ke
bahasa indonesia kalau ada orang yang berbahasa inggris. Jago main gitar tapi mulutnya
hobi banget ceplas-ceplos. Kalau lagi
freetalk ngak suka ngomong neka-neko, sederhana saja katanya.
Berbeda dengan Mrs. Kiki, cewek yang
tidak memakai jilbab. Terlihat kalem tapi cocok jadi bodyguard. Kalau persoalan berkelahi, biarkan Kiki yang maju duluan
:D. Punya hobi mendaki, pokoknya yang traveling
gitu lah. Dia jago banget berbahasa inggris, seperti sedang berbahasa
sehari-hari. Meskipun pada dasarnya dia adalah orang baik, tapi hati-hati saja
kalau ada orang yang membuatnya merasa terusik.
Sekarang Mr. Ardi, cowok yang
memakai kemeja pink. Cerdas, kata itu yang cocok disandingkan untuknya.
Berambisi tapi tidak seambisius Mrs. Nisa. Orang yang paling resek di kelas.
Kekanak-kanakan tapi cukup bijak ketika ada masalah. Uniknya, dia bisa ngelihat
yang ghaib gitu.
Mr. Awal, si enterpreneur sukses (cowok
yang memakai baju putih). Hampir setiap hari berinteraksi dengan bule’ jadi speakingnya lumayan. Paling sering absen
ngak hadir karena terlalu sibuk. Hobi numpang bayar kelas kursus tapi ngak
pernah masuk (wong banyak duit kok J mungkin banginya
itung-itung sedekahlah). Berjiwa muda dan siap diajak jalan-jalan.
Nah sekarang Mr. Rahmat, cowok yang
memakai baju abu muda-abu tua di lengan. Si pakar sejarah. Kalau lagi freetalk siap-siap ajah mendengarkan
kisahnya yang super panjang kesana-kemari. Suka banget membuat kosa kata
sendiri :D.
Terakhir aku, Fitriani Ulma (tebak
sendirilah aku yang mana di foto). Kelebihan saya yah ini saja, jago
mendeskripsikan mereka satu per satu :D. Di kelas aku orang yang paling pemula
belajar bahasa inggris L. Bayangkan sendiri lah bagaimana
belepotannya aku ketika speaking apalagi
saat sesi freetalk. Paling rempong
dan paling laload L.
Satu kelas dengan mereka rasanya
gimana gitu yah. Jadi makin gregget pengen
pinter berbahasa inggris. Ketika ada percakapan berdua terkadang minder juga karena
si Mr. Taufik sering banget mempertemukan aku dengan Mr. Fakhri, apalagi kalau
lihat si Mrs. Nisa ngomong english.
Paling jengkel sama si Ardi dan Nunu suka banget ngetawain orang kalau salah
pengucapan. Belum lagi si Mrs. kiki yang suka senyum-senyum sambil menatap
sampai-sampai aku jatuh cinta dengan tatapannya (#eh, hahaha). But, mereka telah banyak memotivasiku
secara langsung maupun tidak langsung. Sayangnya, hanya sebulan satu kelas
dengan mereka. Pasti bakalan rindu dengan momen-momen belajar bersama mereka. Miss
you guys!
Fitriani Ulma
Gowa, 30 January 2017
Comments